Semua pasti sudah mengetahui kalau anak-anak itu
sangat suka bermain game. Setelah menemukan beberapa game belajar membaca yang
saya download secara gratis, tidak sengaja saya menemukan sebuah artikel.
Artikel yang sederhana, tetapi menurut saya sangat bermamfaat. Penulis artikel
tersebut adalah Bpk. Saiyadi. Hmmmm jujur, saya sih nggak kenal sama orangnya
hehehe. Sang penulis menjelaskan ada beberapa tips dan strategi agar anak-anak
bisa cepat membaca. Ini nih strategi dan tips ala Bpk. Saiyadi:
Ada beberapa strategi yang dapat menstimulasi anak
membaca agar efektif, menyenangkan dan sesuai dengan anak-anak, yaitu:
- Kenali gaya belajar anak apakah itu visual, auditori dan kinestetik
- Ciptakan kondisi yang menyenangkan dan sesuai tahapannya
- Gunakan lagu, cerita, syair atau puisi sebagai tahap awal atau mengenal bunyi setiap huruf
- Buatlah lingkungan keaksaraan
- Libatkan anak sepenuhnya jangan hanya menjadi pendengar dan penghafal
- Lakukan permainan-permainan sederhana sehingga memudahkan penyampaian
Selain itu disebutkan juga ada faktor-faktor yang
memberikan kontribusi bagi keberhasilan belajar membaca. Beberapa diantaranya
adalah kematangan mental, sosial dan emosional; kemampuan visual dan mendengar;
perkembangan wicara dan bahasa; perkembangan motoriknya, jangan lupa juga
adanya motivasi dan minat.
Lingkungan Keaksaraan
Jika kita ingin anak kita belajar membaca mungkin
salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah menciptakan lingkungan
keaksaraan yaitu memberikan label yang ditulisi nama benda lalu ditempelkan
pada benda tersebut. Misalnya menulis kata KURSI pada label lalu ditempel di
kursi.
Berikan label pada benda-benda di area bermain si
kecil. Usahakan benda-benda itu sudah dikenal si kecil dan katanya tidak
terlalu sulit. Bisa saja, KURSI, MEJA, FOTO, PINTU, dll.
Bpk. Saiyadi bercerita bahwa dia telah menerapkan langkah ini. Dia menulis kata-kata di label lalu meminta anak
bungsunya menempelkan label tersebut sesuai dengan kata yang tertulis. Tentu
saja dengan memberi tahunya apa kata
yang tertulis di label tersebut. Si bungsu
dengan semangat menempel label-label itu di beberapa furniture di rumah. Sejak
saat itu, dia sesekali akan meminta si
bungsu mendatangi kata MEJA di meja lalu menyebutkan huruf-huruf yang tertera. Untungnya
si bungsu senang dengan permainan itu.
Walau masih sering diingatkan yang penting dia semangat dan tidak merasa
terpaksa.
Di sekolahnya, sibungsu tidak secara langsung diajarkan membaca. Jika biasanya guru menunjukkan deretan huruf yang tertulis di papan tulis dan bagaimana pengucapannya, di sekolah anak-anak diperkenalkan huruf sambil bermain atau sambil diterapkan dalam pengetahuan yang lain. Misalnya bu guru akan menunjukkan kalender, “Sekarang hari apaa yaa? Harii .. senin. Senin apa saja hurufnya yaaa?” Secara tidak langsung mereka juga belajar tentang hari.”
Di sekolahnya, sibungsu tidak secara langsung diajarkan membaca. Jika biasanya guru menunjukkan deretan huruf yang tertulis di papan tulis dan bagaimana pengucapannya, di sekolah anak-anak diperkenalkan huruf sambil bermain atau sambil diterapkan dalam pengetahuan yang lain. Misalnya bu guru akan menunjukkan kalender, “Sekarang hari apaa yaa? Harii .. senin. Senin apa saja hurufnya yaaa?” Secara tidak langsung mereka juga belajar tentang hari.”
Di sekolah juga diciptakan lingkungan keaksaraan. Di
pintu kelas tertulis PINTU, di lantai kelas tertulis LANTAI, di dinding trtulis
DINDING, di meja tertulis MEJA, dan lain-lain.
Permainan
Belajar membaca sambil bermain juga ditemui dalam
beberapa permainan kejar-kejaran atau lompat-lompat. Dalam permainan
kejar-kejaran biasanya semua anak akan ditempekan kertas bertulis salah satu
abjad di dadanya.
Bu/pak guru akan memberi intruksi sederhana,
“Sekarang ayuk kita mengejar teman yang didadanya ada huruf R” misalnya.
Anak-anak yang sudah tahu tentu saja akan langsung mengejar anak yang ditempeli
huruf R. Hal ini juga akan menunjukkan kepada anak yang belum tahu bagaimana
itu huruf R.
Begitu juga saat bermin lompat-lompat. Anak-anak akan
diminta untuk melompat ke kertas-kertas yang sudah bertuliskan huruf atau kata
dan diminta menyebutkan. Jika tidak bisa tentu saja gurunya akan memberi tahu. Salah satu kunci mengajarkan anak-anak membaca adalah
perkenalkan terlebih dahulu kata-kata sederhana yang memiliki arti dan yang
pasti kata-kata yang mereka kenal.
Permainan-permainan seperti itu sudah pasti dapat
diterapkan juga di rumah. Saya sendiri rencananya akan menerapkan juga untuk
menemani anak-anak saya belajar, bukan hanya membaca tetapi kompetensi yang
lain seperti berhitung dan hafalan. Jadi, kunci yang utama sih memang kesabaran
dan komitmen orang tuanya menemani anak-anak di rumah belajar dengan cara yang
menyenangkan. Bagaimana dengan tips dan strategi di atas? Mantap bukan? Semoga
bermamfaat.